Apa sih yang kamu pikirkan mengenai pernikahan?
Sebelum teman saya menikah, kami sering sekali membahas
mengenai hidup dalam pernikahan dan kemana hendak honey moon serta bagaimana
rasanya honeymoon.
Liburan ke luar negeri, menikmati hidup berdua di pinggir
pantai, berenang bersama, makan malam romantis dengan musik klasik favorit dan
lain sebagainya.
Duh, indah banget ya. Rasanya pengen banget berada di sana dan
ingin menikah juga.
Nah, di balik itu beberapa teman saya juga ada yang takut untuk menikah karena dianggap
pernikahan itu sangat sulit.
Tetapi ternyata salah loh! Dilansir dari Crosswalk, menurut
pengalaman May Petterson, inilah
beberapa mitos yang berbahaya dalam pernikahan yang seharusnya tidak kita
harapkan terlalu tinggi :
Mitos
#1 : "Honeymoon itu seharusnya menjadi perjalanan yang paling romantis
dalam hidup kita."
Ketika May Petterson honeymoon atau berbulan madu pertama
sekali, dia juga mengharapkan hal yang sama
dimana bulan madu pasti akan menjadi perjalanan yang paling romantis yang
pernah ada. Yang terjadi justru sebaliknya,
dia berusaha untuk membuat bulan madunya sesempurna banget sampai itu
menjadi sebuah tekanan bagi dirinya.
Yang terjadi, bulan madu tidak lagi dijalani se-enjoy mungkin.
Nah, itu mengapa ketika berbulan madu, jalanin saja, tidak perlu harus begini
dan begitu yang membuat kamu mempersiapkan semuanya dengan rasa tertekan.
karena pada kenyataannya, bulan madu itu hanyalah sebuah
perjalanan liburan untuk lebih dekat dengan pasangan.
Dan momen terbaik dan paling romantis di saat itu justru momen
sederhana yang nggak direncanakan, misalnya pujian yang tulus, pegangan tangan
karena sesuatu, atau saling mengedipkan mata di sebuah ruangan yang mungkin
penuh serta sesak.
Bulan madu hanyalah awal dari sebuah hubungan yang romantis
bukan akhir.
Mitos #2
: "Setelah menikah, maka kencan
seperti masa pacaran sudah berakhir."
Bahkan ketika kita sudah menikah, penting banget untuk terus
berkencan dengan pasangan, karena semua orang ingin dihargai dan dicintai.
Jadi sangat jelas bahwa waktu berdua
dengan pasangan dalam pernikahan itu penting sekali, bahkan May
menyarankan agar pasangan suami istri menyediakan waktu 24 jam di rumah bersama
sekali dalam sebulan, untuk menikmati waktu bersama. Atau mungkin liburan ke
luar kota.
Seperti mobil, pernikahan membutuhkan energi, perawatan yang
teratur, dan sesekali memberikan kejutan.
Berkencan dan merayu pasangan
kita akan membuat kita tetap penuh dengan perhatian, kebijaksanaan, dan
menghargai.
Mignon McLaughlin mengatakan pernikahan yang sukses
membutuhkan jatuh cinta berkali-kali dengan orang yang sama.
Mitos #3
: "Pernikahan adalah satu beban yang sangat berat."
Pernikahan itu seperti hukuman, nggak bebas kemana-mana bahkan
pastilah seperti penjara. Pada hal nggak seperti itu loh, sebab Tuhan merancang
pernikahan untuk menjadi berkat yang besar kepada kita bukan malah sebagai
kutukan.
Nah, inilah alasan Tuhan menciptakan pernikahan.
Kejadian 2:18: TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau
manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang
sepadan dengan dia."
Sebenarnya, bagaimana kita memandang pernikahan yang kita
miliki dapat memberikan
pengaruh yang besar terhadap gimana kita menjalankannya.
Meskipun pernikahan itu sulit, hal ini bisa menjadi sebuah
berkat yang luar biasa asal kita tahu bagaimana membalikkan perspektif negatif
menjadi sesuatu yang positif.
Nah, itulah 3 mitos mengenai pernikahan yang harus kamu
ketahui dan jangan dipercaya ya! Pernikahan itu bukan sesuatu yang mengerikan
dan tidak selalu menyenangkan kok, asal ada Kristus dalam pernikahan kalian
maka semuanya akan baik!